Makna Mendalam Tokoh Utama dalam "Spring Day" bagi Suga Membuat Para Penggemar Meneteskan Air Mata
Pertama kali dirilis pada tahun 2017, "Spring Day" telah menjadi salah satu lagu dengan masa bertahan terpanjang di Top 100 Tangga Lagu Mingguan Melon, menempati posisi tersebut selama 447 minggu berturut-turut. Lagu ini juga menjadi yang pertama dalam sejarah Melon yang melampaui 1 miliar total streaming dan telah meraih berbagai penghargaan besar di dalam negeri. Lagu ballad BTS ini dianggap oleh para pendengar Korea sebagai "lagu kebangsaan" yang dipenuhi dengan energi penyembuhan.
Menurut Pdogg dan para anggota BTS yang secara langsung terlibat dalam produksi lagu emosional tersebut, "Spring Day" terinspirasi dari kisah pribadi RM dan Suga. Sebagaimana seorang penulis, penyair atau seniman yang sering kali menyalurkan pengalaman dan emosi pribadi ke dalam karya mereka, pengungkapan tersebut tidaklah mengejutkan.
Namun, di balik pernyataan yang tampak sederhana itu, tersimpan kisah yang jauh lebih dalam dan menyentuh hati—kisah yang perlahan dirangkai oleh para penggemar selama bertahun-tahun melalui kata-kata Suga sendiri. Para ARMY menyadari bahwa "Spring Day" merupakan ungkapan tulus dari emosi Suga terhadap "seorang sahabat lama"—sosok yang menjadi inspirasi utama di balik lirik yang begitu menggugah dalam lagu tersebut.
Dalam buku resmi BTS yang berjudul "Beyond The Story: 10-Year Record of BTS," Suga mengungkapkan bahwa saat menulis "Spring Day," ia sedang memikirkan seorang sahabat yang dahulu sangat ia sayangi. Ia berkata, "Dulu aku pernah menyimpan rasa kesal terhadap temanku. Aku sangat merindukannya, tetapi aku tidak bisa menemuinya."
Itulah sebabnya ia menulis lirik berikut:
"Ya, aku membencimu / Kau telah pergi, namun tak sehari pun aku melupakanmu / Aku sungguh merindukanmu / Tapi aku akan melepaskanmu / Itu lebih sedikit menyakitkan daripada terus membencimu."
"Ya, aku membencimu / Kau telah pergi, namun tak sehari pun aku melupakanmu / Aku sungguh merindukanmu / Tapi aku akan melepaskanmu / Itu lebih sedikit menyakitkan daripada terus membencimu."
Sahabat yang dahulu menghabiskan begitu banyak waktu bersama Suga kini tidak lagi menjadi bagian dari hidupnya. Meski demikian, ia harus belajar menerima kenyataan itu dan terus melangkah maju. Lagu ini mencerminkan perasaan seseorang yang perlahan berdamai dengan kehilangan—seolah-olah melepaskan diri dari hati di musim dingin yang beku untuk menemukan kedamaian kembali, meskipun mungkiin masih enggan sepenuhnya untuk melepaskan kenangan-kenangan tersebut.
Sahabat yang sama juga menjadi inspirasi bagi Suga dalam lagu "Dear My Friend" dari mixtape-nya "D-2." Ia pernah berbagi kisah tentang sosok tersebut: "Ketika aku sedang melalui masa-masa yang sulit, dialah satu-satunya orang tempat aku bersandar... Saat aku masih menjadi trainee, kami sering mengobrol bersama—'Hei, menurutmu apakah aku bisa debut?'—lalu kami menangis bersama dan berjanji, 'Mari kita taklukkan dunia!' Tapi kini aku hanya bisa bertanya-tanya, bagaimana kabarnya sekarang... Itulah sebabnya aku dulu merasa kesal padanya."
Meskipun mereka pernah melewati masa-masa terberat bersama, berbagai hal terjadi di antara mereka hingga perlahan menjauh dan tidak pernah bertemu lagi. Pada satu titik, ketika rasa rindu itu menjadi tak tertahankan, Suga bahkan berusaha menghubungi sahabatnya melalui kenalan mereka, namun pertemuan itu tidak pernah terwujud.
Hal itu meninggalkan penyesalan yang mendalam di hati Suga, dan "Spring Day" menjadi bentuk ketulusan paling murni dari dirinya—cara untuk berdamai dan menerima emosi yang selama bertahun-tahun membara dalam diam. Suga kemudian mengakui bahwa proses penciptaan "Spring Day" sangat menyembuhkan baginya:
"Bahkan pada saat itu, aku tidak ingat kapan terakhir kali aku merasa suasana hatiku tergugah saat mendengarkan musik... Sudah begitu lama. Saat itu aku belum menyadarinya. Tapi sekarang aku tahu."
Itulah sebabnya, pada bagian akhir "Spring Day," ia menulis:
"Bunga sakura bermerkaran. Musim dingin ini akan segera berakhir. Aku merindukanmu. Aku merindukanmu."
Akhir dari musim dingin yang melambangkan kepergian kenangan masa lalu dan ditemukannya kedamaian setelah melalui penderitaan.
Tak seorang pun dapat selamanya terperangkap dalam masa lalu—"Spring Day" mendorong setiap orang untuk terus melangkah menuju masa depan, meskipun masih membawa kesedihan atas apa yang telah berlalu. Suga memahami hal itu sambil mendefinisikan kembali emosinya. Ia mungkin masih merindukan kenangan-kenangan lama itu, ingin bertemu lagi dengan sahabatnya, atau merasakan perih yang masih tertinggal—namun ia tahu bahwa dirinya tidak dapat kembali ke masa lalu. Yang dapat ia lakukan hanyalah menghargai masa kini dan terus melangkah maju.
Para penggemar sangat memahami perasaannya, karena setiap orang, pada suatu titik dalam kehidupan, pasti pernah memiliki sahabat yang seperti itu. Mereka pun mengungkapkan emosi mereka setelah mengetahui inspirasi sejati di balik lagu "Spring Day" karya Suga.
Komentar ARMY:
1. Itulah mengapa lagu ini selalu membuatku menangis tanpa henti. Kehilangan sahabat terbaik—belahan jiwamu—seperti itu... Dan mengetahui bahwa Yoongi harus melalui hal ini dan memikul rasa sakit itu membuatku langsung menangis.
2. Sebagai ARMY yang telah mengikuti Yoongi sejak perilisan kedua lagu ini, aku selalu memiliki teori bahwa hingga beberapa tahun lalu, Yoongi masih menulis untuk sahabatnya itu. 'Han' dalam lagunya berbicara tentang cinta. Mungkin sahabat itu bukan sekadar sahabat.
3. Perpisahan dengan sahabat itu sungguh menguras emosi. Kau tak pernah benar-benar pulih darinya.
4. Setiap kali aku membaca lebih banyak hal tentang Yoongi, aku menyadari bahwa kami memiliki pengalaman hidup yang serupa. Hal itu semakin menegaskan bahwa dialah sosok yang paling bisa kuhubungkan dan menemukan kenyamanan darinya.
5. Aku tidak tahu tentang bagian 'satu-satunya tempat ia bisa bersandar.' Aku pikir ia hanya sedih karena sahabatnya memilih jalan yang salah dalam hidup. Tapi mengetahui hal itu membuatnya terasa jauh lebih menyakitkan.
6. Aku memahami rasa sakit dan penyesalannya terhadap seseorang... Itu memilukan, namun "Spring Day" menyembuhkan kita.
7. Kamu benar-benar bisa merasakan beratnya emosi dalam setiap kata. Ini bukan sekadar lagu—melainkan potongan dari jiwanya.
8. Ia merindukan seseorang begitu dalam, namun memilih untuk melepaskannya dengan kasih. Aku selalu mengira "Spring Day" adalah penghormatan bagi para korban tragedi kapal Ferry Sewol, tapi maknanya jauh lebih luas—juga tentang persahabatan.
9. Sekarang aku mengerti mengapa "Spring Day" tak pernah terasa usang. Lagu ini dipenuhi dengan emosi manusia yang sejati—kehilangan, kerinduan, cinta, dan penerimaan.
10. Membaca ini membuatku menangis. Kejujuran Suga mengingatkanku pada orang-orang yang juga telah kehilangan. Terima kasih, Yoongi, telah berbagi rasa sakitmu dengan kami.
Comments
Post a Comment