Boy band Barat yang baru dibentuk secara terbuka mengkritik BTS, memicu kemarahan di kalangan ARMY
BTS merupakan salah satu superstar K-Pop terkemuka di dunia, dengan pengaruh global serta tingkat pengenalan nama yang tak tertandingi. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila banyak pihak yang tidak relevan kerap menyebut nama BTS semata-mata sebagai cara untuk menarik perhatian yang besar. Inilah alasan mengapa istilah "clout-chasing" dikenal dan digunakan secara luas.
ARMY sepenuhnya menyadari bahwa terdapat banyak individu yang haus akan ketenaran dan berupaya untuk menumpang nama BTS. Dalam banyak kasus, para penggemar memilih untuk mengabaikan mereka karena pada akhirnya pihak-pihak tersebut dianggap tidak memiliki signifikansi berarti. Namun demikian, hal tersebut tidak serta-merta memberi kebebasan bagi siapa pun untuk berkata sesuka hati—terlebih lagi apabila menyampaikan pernyataan bernada negatif mengenai BTS. Segala bentuk penghinaan atau pencemaran nama baik tidak sepatutnya ditoleransi, khususnya apabila berasal dari pihak yang dipandang sebagai junior dalam industri.
Pada tanggal 14 Desember, ARMY dibuat geram setelah mengetahui bahwa sebuah boy band yang baru dibentuk dan didukung oleh Simon Cowell melontarkan pernyataan pernyataan yang oleh banyak pihak dianggap "tidak masuk akal" mengenai BTS. Reaksi keras tersebut dipicu oleh sebuah klip singkat dari acara Netflix Simon Cowell: The Next Act, di mana Cruz—salah satu dari anggota grup tersebut—secara terbuka mengejek kemampuan BTS dalam menjual habis stadion Wembley dan secara blak-blakan menyebut grup tersebut dengan mengatakan "buruk."
"Jika BTS dapat menjual habis stadion Wembley dalam lima menit, kami dapat menjual habis Pluto dalam lima menit. Planet lain. Tidak, saya serius. Mereka itu buruk," ujarnya.
simon’s new boy group speaking on bts.. LIKE WHO TF ARE YOU?? ๐ญ๐ญpic.twitter.com/wJSzuEYx84
— rim ✦ (@bratzlibra) December 14, 2025
Komentar-komentar tersebut sepenuhnya tidak diperlukan dan bersifat bermusuhan mengingat kedua grup tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan apa pun. Hal ini kemudian memunculkan pertanyaan: "apa sebenarnya tujuan Cruz melontarkan pernyataan seperti itu?" Menurut para penggemar, hal tersebut tidak lebih dari upaya yang disengaja untuk memicu kontroversi dan menarik perhatian menjelang sebut grupnya.
Memang, ia berhasil menarik perhatian dengan menyeret nama BTS ke dalam pernyataan yang provokatif tersebut. Namun, reaksi keras yang diterimanya—baik secara pribadi maupun sebagai grup—berpotensi menggagalkan karier artistik yang bahkan belum sempat dimulai. Grup yang bernama December 10 itu baru saja dibentuk melalui proyek terbaru Cowell, dan tidak satu pun anggotanya yang secara resmi melakukan debut atau merilis lagu. Meski demikian, mereka telah berhasil memancing ketidaksukaan publik secara luas dengan mencoba meraih ketenaran melalui cara yang dinilai tercela.
Lebih jauh, pernyataan dari December 10 justru semakin menegaskan kesenjangan besar dalam hal posisi dan pencapaian antara mereka dan BTS—sebuah grup dengan skala dan warisan yang mustahil mereka capai. BTS merupakan salah satu dari segelintir artis Asia yang mampu menjual habis stadion Wembley hanya dalam hitungan menit, dengan perjalanan karier lebih dari satu dekade, berbagai album terjual jutaan kopi, basis penggemar berskala global, serta pengaruh budaya yang melampaui dunia musik. Sebaliknya, December 10 masih sebatas memimpikan ketenaran di sebuah planet yang tak berpenghuni. Menjadikan BTS sebagai bahan ejekan bukanlah cerminan kepercayaan diri, melainkan justru memperlihatkan rasa tidak aman yang mendalam dari individu yang tidak memiliki kredibilitas maupun kemampuan.
Selain itu, para penggemar juga merasa tidak asing dengan taktik publisitas yang kerap digunakan oleh grup-grup bentukan Simon Cowell. Di masa lalu, boy band lain yang juga didukung Cowell, CNCO, pernah melontarkan pernyataan negatif tentang BTS dan bahkan menunjukkan perilaku rasis dengan mengejek bahasa Korea pada masa awal debut mereka—sekali lagi sebagai upaya untuk menarik perhatian. Tidak perlu diragukan, CNCO gagal total meraih kesuksesan melalui strategi yang memalukan tersebut. Mereka pada akhirnya tenggelam seolah tidak pernah ada di industri dan, bertahun-tahun kemudian, terpaksa kembali dengan sikap yang jauh lebih rendah hati terhadap BTS.
Bagi seorang seniman, perilaku yang dipertanyakan secara moral seperti ini seharusnya dianggap tidak dapat diterima sejak awal. Tidak hanya ARMY, warganet secara umum kini berbondong-bondong mengkritik berbagai unggahan terkait grup baru ini, dengan menyatakan bahwa artis seperti December 10 seharusnya disingkirkan demi mencegah pengaruh negatif lebih lanjut.
————————————————————
Penjelasan:
Clout-chasing adalah istilah dalam Bahasa Inggris yang bermakna tindakan mencari popularitas, perhatian, atau ketenaran secara instan dengan cara menumpang pada nama, reputasi, atau kontroversi dari pihak lain (biasanya tokoh terkenal, selebritas, atau isu yang sedang viral).
Secara makna:
▪ Clout: pengaruh/popularitas/daya tarik publik.
▪ Chasing: mengejar
Jadi, clout-chasing berarti "mengejar pengaruh/popularitas", sering kali tanpa memiliki kontribusi yang nyata, dan kerap dilakukan dengan cara:
→ Menyebut atau menyerang figur terkenal,
→ Memicu kontroversi,
→ Membuat pernyataan provokatif demi perhatian media atau publik.
Dalam konteks fandom atau industri hiburan, istilah ini bernada negatif, karena menyiratkan bahwa seseorang tersebut:
→ mencari sensasi,
→ menumpang popularitas
→ haus perhatian publik.
————————————————————
Komentar ARMY
1. Boy band baru Simon berbicara tentang BTS... Maksudnya, kalian siapa sih sebenarnya? Selamat. Karier kalian telah berakhir bahkan sebelum dimulai.
2. Ini kemungkinan besar strategi Simon Cowell untuk menarik perhatian publik. Abaikan saja dan biarkan mereka gagal dalam diam.
3. Ini sudah jelas merupakan umpan untuk membuat kemarahan. Mereka tahu sebesar apa BTS dan bahwa jika membicarakan BTS dapat menarik perhatian—baik dari ARMY yang membela maupun dari pihak-pihak yang membenci BTS. Baik atau buruk, semuanya hanya menyorot mereka. Abaikan saja. Ini sudah jelas hanya promosi.
4. Tidak ada yang mendukung mereka. Tenang saja. Mereka sudah gagal bahkan sebelum sempat debut resmi.
5. Boy band yang bercita-cita menggantikan posisi BTS di arus utama musik global dengan selalu bersikap congkak dan licik terhadap BTS. Grup baru ini, dengan sikap meremehkan dan tidak menghormati BTS—dengan mentalitas 'kalau orang Korea bisa, kami bisa 100x lebih baik'—akan menghadapi kenyataan yang sama.
6. Nada rasis dalam nada bicara mereka membandingkan diri dengan BTS—semoga narasi 'the next BTS' tidak pernah terjadi.
7. Agresi mikro dalam nada bicara mereka menunjukkan dengan jelas alasan mengapa grup ini ada sejak awal.
8. Menjadi hal yang melegakan mengetahui bahwa BTS akan kembali pada tahun 2026 dan akan kembali bersinar, melampaui semua orang yang mengira diri mereka penting.
9. Upaya terakhirnya menciptakan boy band baru gagal total. Saya beri boy band ini waktu beberapa bulan sebelum akhirnya bubar.
10. Satu-satunya 'karier' grup ini kemungkinan besar akan berakhir di sinรญ. Musik yang seperti apa yang dapat dihasilkan oleh junior yang begitu tidak berwawasan? Akan jauh lebih baik lagi bagi mereka untuk membubarkan diri sebelum menimbulkan dampak negatif lebih lanjut.


Comments
Post a Comment